CORONA MENGHILANGKAN PENDAPATAN PEKERJA RI RP 374 T, PADI UMKM OPTIMIS DAPAT BANTU UMKM

Selama masa Pandemi COVID-19 menerjang Indonesia, efek yang ditimbulkan telah membuat daya beli masyarakat RI turun drastic yang diakibatkan karena tingginya tingkat pengangguran dan hancurnya level pendapatan para pekerja yang turun drastis. Keadaan ini sangat memukul para masyarakat Indonesia terutama pada pembisnis UMKM lokal.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Kepala Bappenas) Suharso Monoarfa mengatakan, menurut perhitungan Bappenas kehilangan daya beli masyarakat akibat loss of income mencapai Rp 374,4 triliun. Suharso memberikan penjelasan bahwa, pendapatan yang hilang itu disebabkan oleh penurunan jam kerja di sektor industri dan pariwisata dengan utilisasi hanya 50%. Menurut catatan Kementerian Perindustrian utilisasi industri sebelum pandemi mencapai 76,3% sedangkan saat pandemi atau periode Januari-September 2020 turun menjadi 55,3%. Suharso juga menjelaskan bahwa, penurunan jam kerja hingga 50% sama saja mengurangi pendapatan pekerja hingga 50%. Nah dampaknya bukan hanya dirasakan oleh pekerja tapi juga menyebar ke seluruh sektor seperti UMKM yang dikutip dari detik finance (30/12/20).

Seperti dikutip detik.com pada Mei 2020, terdapat koperasi dengan jumlah total 1.785 dan 16.313 UMKM terdampak Pandemi Covid-19 yang membuat mereka harus bertahan secara finansial bahkan sudah ada yang harus menutup paksa usahanya akibat tersandung kesulitan ekonomi untuk memutar Kembali uang terutama untuk membayar SDM yang mereka pekerjakan.

PaDi UMKM Hadir menjadi hadiah khusus dari BUMN untuk UMKM Indonesia pada Agustus 2020 lalu yang disebutkan bahwa platform digital ini memiliki fitur-fitur tertentu untuk membantu para pelaku usaha UMKM menyediakan pengadaan barang dan jasa BUMN secara online. Beli barang dan jasa BUMN akan hadir di marketplace ini dimana BUMN sebagai pembeli akan bertransaksi secara janga Panjang yang nantinya dihrapkan mampu memulihkan perekonomian Indonesia.

Latar belakang kemunculan platform digital ini adalah semangat kebersamaan pelaku bisnis Indonesia yang didukung oleh pemerintah Indonesia untuk mengangkat ekonomi nasional dan memprioritaskan pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Pembinaan UMKM juga hadir pada platform digital inisiasi KBUMN ini yang pertama pelatihan UKM Modern, UKM Digital, UKM Online dan yang kedua Pembinaan UKM di bidang fashion, craft lalu culinary, selanjutnya terdapat pembinaan UKM tentang Administrasi, Keuangan, perpajakan serta sertifikasi, terakhir Consulting dan Coaching. Dari pembinaan masing-masing yang telah disebutkan terdapat tantangan besar pula yang harus siap untuk diterima yaitu perlunya peningkatan motivasi dan kesempatan untuk belajar terus menerus.

Pembinaan UMKM lainnya yang terdapat pada platform digital ini yaitu seputar pemasaran dimana mereka akan diberikan informasi seputar akses pasar via blanja, akses multichannel via sakoo dan akses ke layanan BUMN yang terdiri dari RKB Shop, Penerbangan (Garuda), Bandar Udara, Sarinah serta KAI dan terakhir persiapan akses ekspor. Tantangan besar yang akan dilalui pada tahapan ini yaitu rendahnya minat pasar (khususnya segmen bisnis) atas produk UMKM dan kurang bersaingnya harga produk UMKM.

Terakhir, Pembinaan Pendanaan  dimana terdapat Program kemitraan BUMN, Kredit Usaha Rakyat dari Bank milik negara (HIMBARA) dan Program pendanaan ultra mikro dari PNM dan Pegadaian. Tantangan pada tahap ini akan siap untuk menghadapi kurangnya kepercayaan Lembaga keuangan untuk mengucurkan kredit kepada UMKM secara lebih luas.